Daily Archives: Oktober 28, 2011

Manfaat Sumber Energi, Protein, Vitamin dan Mineral


1)
Sumber energi
Termasuk dalam golongan ini adalah semua bahan pakan ternak yang kandungan protein kasarnya kurang dari 20%, dengan konsentrasi serat kasar di bawah 18%. Berdasarkan jenisnya, bahan pakan sumber energi
dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu:

a.
Kelompok serealia/biji-bijian (jagung, gandum, sorgum)
b.
Kelompok hasil sampingan serealia (limbah penggilingan)
c.
Kelompok umbi (ketela rambat, ketela pohon dan hasil sampingannya)
d.
Kelompok hijauan yang terdiri dari beberapa macam rumput (rumput gajah, rumput benggala dan rumput setaria).
2)
Sumber protein
Golongan bahan pakan ini meliputi semua bahan pakan ternak yang mempunyai kandungan protein minimal 20% (berasal dari hewan/tanaman).
Golongan ini dibedakan menjadi 3 kelompok:

a. Kelompok hijauan sebagai sisa hasil pertanian yang terdiri atas jenis daun-daunan sebagai hasil sampingan (daun nangka, daun pisang, daun ketela rambat, ganggang dan bungkil)
b. Kelompok hijauan yang sengaja ditanam, misalnya lamtoro, turi kaliandra, gamal dan sentero
c. Kelompok bahan yang dihasilkan dari hewan (tepung ikan, tepung tulang dan sebagainya).
3)
Sumber vitamin dan mineral
Hampir semua bahan pakan ternak, baik yang berasal dari tanaman maupun hewan, mengandung beberapa vitamin dan mineral dengan konsentrasi sangat bervariasi tergantung pada tingkat pemanenan, umur, pengolahan, penyimpanan, jenis dan bagian-bagiannya (biji, daun dan batang). Disamping itu beberapa perlakuan seperti pemanasan, oksidasi dan penyimpanan terhadap bahan pakan akan mempengaruhi konsentrasi kandungan vitamin dan mineralnya.

Saat ini bahan-bahan pakan sebagai sumber vitamin dan mineral sudah tersedia di pasaran bebas yang dikemas khusus dalam rupa bahan olahan yang siap digunakan sebagai campuran pakan, misalnya premix, kapur, Ca2PO4 dan beberapa mineral.

Pedoman Tekhnis Budidaya Peternakan

   1.
Kebutuhan Pakan
Kebutuhan ternak terhadap pakan dicerminkan oleh kebutuhannya terhadap nutrisi. Jumlah kebutuhan nutrisi setiap harinya sangat bergantung pada jenis ternak, umur, fase (pertumbuhan, dewasa, bunting, menyusui), kondisi tubuh (normal, sakit) dan lingkungan tempat hidupnya (temperatur, kelembaban nisbi udara) serta bobot badannya. Maka, setiap ekor ternak yang berbeda kondisinya membutuhkan pakan yang berbeda pula.Rekomendasi yang diberikan oleh Badan Penelitian Internasional (National Research Council) mengenai standardisasi kebutuhan ternak terhadap pakan dinyatakan dengan angka-angka kebutuhan nutrisi ternak ruminansia. Rekomendasi tersebut dapat digunakan sebagai patokan untuk menentukan kebutuhan nutrisi ternak ruminansia, yang akan dipenuhi oleh bahan-bahan pakan yang sesuai/bahan-bahan pakan yang mudah diperoleh di lapangan.
   2.
Konsumsi Pakan 
Ternak ruminansia yang normal (tidak dalam keadaan sakit/sedang berproduksi), mengkonsumsi pakan dalam jumlah yang terbatas sesuai dengan kebutuhannya untuk mencukupi hidup pokok. Kemudian sejalan dengan pertumbuhan, perkembangan kondisi serta tingkat produksi yang dihasilkannya, konsumsi pakannya pun akan meningkat pula.Tinggi rendah konsumsi pakan pada ternak ruminansia sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal (lingkungan) dan faktor internal (kondisi ternak itu sendiri), Simak berikut;

a)
Temperatur Lingkungan
Ternak ruminansia dalam kehidupannya menghendaki temperatur lingkungan yang sesuai dengan kehidupannya, baik dalam keadaan sedang berproduksi maupun tidak. Kondisi lingkungan tersebut sangat bervariasi dan erat kaitannya dengan kondisi ternak yang bersangkutan yang meliputi jenis ternak, umur, tingkat kegemukan, bobot badan, keadaan penutup tubuh (kulit, bulu), tingkat produksi dan tingkat kehilangan panas tubuhnya akibat pengaruh lingkungan.
Apabila terjadi perubahan kondisi lingkungan hidupnya, maka akan terjadi pula perubahan konsumsi pakannya. Konsumsi pakan ternak biasanya menurun sejalan dengan kenaikan temperatur lingkungan. Makin tinggi temperatur lingkungan hidupnya, maka tubuh ternak akan terjadi kelebihan panas, sehingga kebutuhan terhadap pakan akan turun. Sebaliknya, pada temperatur lingkungan yang lebih rendah, ternak akan membutuhkan pakan karena ternak membutuhkan tambahan panas. Pengaturan panas tubuh dan pembuangannya pada keadaan kelebihan panas dilakukan ternak dengancara radiasi, konduksi, konveksi dan evaporasi.
b)
Palatabilitas
Palatabilitas merupakan sifat performansi bahan-bahan pakan sebagai akibat dari keadaan fisik dan kimiawi yang dimiliki oleh bahan-bahan pakan yang dicerminkan oleh organoleptiknya seperti kenampakan, bau, rasa (hambar, asin, manis, pahit), tekstur dan temperaturnya. Hal inilah yang menumbuhkan daya tarik dan merangsang ternak untuk mengkonsumsinya.
Ternak ruminansia lebih menyukai pakan rasa manis dan hambar daripada asin/pahit. Mereka juga lebih menyukai rumput segar bertekstur baik dan mengandung unsur nitrogen (N) dan fosfor (P) lebih tinggi.
c)
Selera
Selera sangat bersifat internal, tetapi erat kaitannya dengan keadaan “lapar”. Pada ternak ruminansia, selera merangsang pusat saraf (hyphotalamus) yang menstimulasi keadaan lapar. Ternak akan berusaha mengatasi kondisi ini dengan cara mengkonsumsi pakan. Dalam hal ini, kadang-kadang terjadi kelebihan konsumsi (overat) yang membahayakan ternak itu sendiri. Baca lebih lanjut

Teori khemostatik dan Teori Thermostatik

Teori Khemostatik 

Hipotalamus mengatur berbagai pengeluaran zat makanan dari makanan dalam saluran pencernaan, penyerapan serta transportasi zat-zat makanan. Berdasarkan teori khemostatik, peningkatan konsentrasi substansi tertentu memberikan signal untuk berhenti makan, sebaliknya jika konsentrasi rendah menyebabkan ternak akan mulai makan. Glukosa merupakan indikator yang menentukan kenyang atau lapar bagi ternak. Jika konsentrasi glukosa darah rendah dan disuntik dengan insulin maka ternak akan merasa lapar. Sebaliknya setelah makan konsentrasi glukosa akan meningkat dan ternak akan berhenti makan.

Reseptor glukosa diduga terletak di hipothalamus. Hipotalamus dapat memonitor kadar glukosa baik di pembuluh vena maupun arteri. Penelitian yang lain menunjukan bahwa receptor tersebut saluran pencernaan dan hati. Sebagai bukti bahwa jika glukosa disuntikan di usus atau di sistem portal hepatik menyebabkan menurunan intake pakan yang lebih besar dibandingkan jika disuntikan di sirkulasi periperal.

Dugaan lain yang mengatur komunikasi saluran pencernaan dan otak adalah hormon peptida cholecystokinin. Hormon ini dikeluarkan jika asam amino dan asam-asam lemak mencapai duodenum, dan ini merupakan kerja hipothalamus.

Teori Thermostatik

Teori ini berlandasan bahwa ternak akan makan untuk mempertahankan panas dan akan berhenti makan untuk mencegah hyperthermia. Panas yang diproduksi dari hasil pencernaan dan metabolisme makanan adalah merupakan signal dalam pengaturan makan. Thermoreceptor sensitif terhadap perubahan panas yang terjadi di anterior hipothalamus dan juga di periperal kulit. Sebagai bukti, pada daerah panas ternak akan mengurangi makannya untuk menurunkan produksi panasnya


Konsumsi Pakan Ternak

Untuk menghasilkan performan produksi yang tertinggi, ternak memerlukan nutrien. Nutrien ini dibutuhkan untuk hidup pokok (maintenance) dan berbagai produksi (production). Faktor yang harus diperhatikan adalah jumlah makanan yang diberikan, semakin banyak jumlah makanan yang dikonsumsi setiap hari, akan semakin memberikan kesempatan untuk menghasilkan produksi tinggi. Peningkatan produksi yang diperoleh dari konsumsi makanan yang lebih tinggi biasanya berkaitan dengan peningkatan efesiensi proses-proses produksi, sehingga proporsi untuk kebutuhan pokok menurun sedangkan produksi meningkat.

Performan ternak dengan komsumsi feeding nutrien pada pakan untuk metabolik metabolisme Baca lebih lanjut

Hormon Pemacu Pertumbuhan dan Efeknya bagi Kesehatan

Oleh
Maria Prihtamala Omega, S.KH.

BOGOR – Hormone Growth Promotors (HGPs) ialah semua substansi yang memiliki aksi estrogenik, androgenik dan gestagenik. Bertujuan untuk menghilangkan kebuntingan, meningkatkan kesuburan, sinkronisasi estrus, mempersiapkan donor atau reseptor dari embrio implant. Administrasi HGPs dilarang pada hewan domestik. HGPs pada produk daging terhadap kesehatan manusia karena HGPs bersifat carcinogen.

Sejak 1950 penggunaan secara luas hormone (hexoestroi) sebagai growth promotors di USA. Ditujukan untuk meningkatkan berat badan tanpa harus memberi pakan dalam jumlah banyak (overfeeding). Hormon tersebut amat baik digunakan pada ternak sapi, domba, unggas, namun kurang berpengaruh pada babi.

Sebagian besar ilmuwan berpendapat bahwa penggunaan HGPs terhadap kesehatan manusia berisiko rendah. Kadar HGPs dalam daging yang dikonsumsi manusia lebih rendah dari kadar hormon seks yang diproduksi oleh tubuh manusia itu sendiri. Dan tidak menimbulkan efek pada hewan yang diberi perlakuan. HGPs juga memberikan efek positif terhadap lingkungan karena mengurangi limbah peternakan dan ekskresi nitrogen .

Syaratnya HGPs digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dan lokasi penyuntikan HGPs (telinga) harus dibuang setelah pemotongan.
Hormon didefinisikan sebagai substansi atau zat biokimia (asam amino, peptide, steroid, asam lemak) yang diproduksi oleh kelenjar tak berduktus dan bersifat spesifik.Lalu dilepaskan dalam pembuluh darah dan di sirkulasikan oleh cariernya ke bagiah tubuh lain untuk menghasilkan efek inisiasi, koordinasi, dan regulator yang sifatnya spesifik.

The Society for Endocrinology yang terdiri 1.800 endokrinolog yang ada di Inggris, membahas tentang ilmu hormonal dan pengobatan. Mereka mengungkapkan bahwa HGPs ternyata mampu meningkatkan bobot badan ternak, memperbaiki Feed Conversion Ratio (FCR), meningkatkan kualitas karkas karena menurunkan kandungan lemak dalam daging, mengurangi limbah peternakan dan eskresi nitrogen.

HGPs yang bersifat estrogenik dan kombinasi estrogenik dengan androgenik dapat diberikan pada ternak jantan yang dikastrasi. Sedangkan HGPs androgenik diberikan pada ternak betina muda dan dewasa. HGPs tidak diberikan pada hewan breeder, veal, calves yang muda.

Kadar seks hormon yang diproduksi secara alami pada manusia lebih tinggi dari kadar HGPs yang terdapat dalam daging. Dan sebagian besar HGPs tersebut dapat dihancurkan oleh sistem pencernaan di lambung lalu didetoksifikasi di hati. Sedangkan residu zeranol, trenbolon asetat 451,1 melengestrol asetat berada dalam tingkatan aman.

Efek HGPs
Peneliti di Ohio State University’s Comprehensive Cancer Center sedang meneliti penggunaan obat secara luas pada industri daging untuk merangsang berat badan hewan sehingga mengakibatkan risiko kanker payudara pada konsumen, seperti zeranoi yang diimplant pada sapi dapat mengubah ekspresi gen pengatur estrogen pada sel kuitur normal dan sel kanker payudara. Bahkan efek ini tetap ada saat konsentrasi zeranoi lebih rendah dari yang ditentukan oleh FDA (batas zeranoi: 00125mg/kg BB tiap hari).

Pada tahun 2001, di Uni Eropa menderita kerugian sebesar EUR 160 miliar tiap tahunnya akibat larangan penggunaan HGPs sebagai pencegahan penyakit atau berkaitan dengan politik dagang.di Uni Eropa.

Residu hormon dari negara-negara di luar Uni Eropa, penghasil daging yang memakai HGPs berlisensi walaupun dengan penerapan Good Veterinary Practice, masih dapat terdeteksi residu hormonnya. Dan terjadi dosis berlebih dari ambang batas normal HGPs dalam hati dan ginjal sapi.

Efek dari penggunaan rekombinan bovine somatotropin pada kambing masa laktasi adalah peningkatan produksi susu, meningkatkan persentasi lemak dan laktosa. Kadar hormon steroid alami yang tinggi dan tidak dapat terhindar oleh konsumen adalah produk telur dan kol, kadarnya melebihi residu hormon dalam daging.

Pertemuan Dewan Perwakilan Uni Eropa di Islamabad, Pakistan, menetapkan larangan penggunaan antibiotic Growth-Promoter pada ternak dimulai 2006(1/1). Adanya pertemuan dengan Dewan Perwakilan Pertanian & Perikanan pada tanggal 16-19 Desember 2002 dalam menyelesaikan hormone-case, menghasilkan keputusan untuk mempertahankan larangan penggunaan HGPs pada hewan produktif.

Baca lebih lanjut

Alat-Alat Pembangkit Biogas

Ada dua tipe alat pembangkit biogas atau digester, yaitu tipe terapung (floating type) dan tipe kubah tetap (fixed dome type). Tipe terapung dikembangkan di India yang terdiri atas sumur pencerna dan di atasnya ditaruh drum terapung dari besi terbalik yang berfungsi untuk menampung gas yang dihasilkan oleh digester. Sumur dibangun dengan menggunakan bahan-bahan yang biasa digunakan untuk membuat fondasi rumah, seperti pasir, batu bata, dan semen. Karena dikembangkan di India, maka digester ini disebut juga tipe India. Pada tahun 1978/79 di India terdapat l.k. 80.000 unit dan selama kurun waktu 1980-85 ditargetkan pembangunan sampai 400.000 unit alat ini.

Tipe kubah adalah berupa digester yang dibangun dengan menggali tanah kemudian dibuat bangunan dengan bata, pasir, dan semen yang berbentuk seperti rongga yang ketat udara dan berstruktur seperti kubah (bulatan setengah bola). Tipe ini dikembangkan di China sehingga disebut juga tipe kubah atau tipe China (lihat gambar). Tahun 1980 sebanyak tujuh juta unit alat ini telah dibangun di China dan penggunaannya meliputi untuk menggerakkan alat-alat pertanian dan untuk generator tenaga listrik. Terdapat dua macam tipe ukuran kecil untuk rumah tangga dengan volume 6-10 meter kubik dan tipe besar 60-180 meter kubik untuk kelompok.

India dan China adalah dua negara yang tidak mempunyai sumber energi minyak bumi sehingga mereka sejak lama sangat giat mengembangkan sumber energi alternatif, di antaranya biogas.

Di dalam digester bakteri-bakteri methan mengolah limbah bio atau biomassa dan menghasilkan biogas methan. Dengan pipa yang didesain sedemikian rupa, gas tersebut dapat dialirkan ke kompor yang terletak di dapur. Gas tersebut dapat digunakan untuk keperluan memasak dan lain-lain. Biogas dihasilkan dengan mencampur limbah yang sebagian besar terdiri atas kotoran ternak dengan potongan-potongan kecil sisa-sisa tanaman, seperti jerami dan sebagainya, dengan air yang cukup banyak.

Untuk pertama kali dibutuhkan waktu lebih kurang dua minggu sampai satu bulan sebelum dihasilkan gas awal. Campuran tersebut selalu ditambah setiap hari dan sesekali diaduk, sedangkan yang sudah diolah dikeluarkan melalui saluran pengeluaran. Sisa dari limbah yang telah �?dicerna�? oleh bakteri methan atau bakteri biogas, yang disebut slurry atau lumpur, mempunyai kandungan hara yang sama dengan pupuk organik yang telah matang sebagaimana halnya kompos sehingga dapat langsung digunakan untuk memupuk tanaman, atau jika akan disimpan atau diperjualbelikan dapat dikeringkan di bawah sinar matahari sebelum dimasukkan ke dalam karung. Baca lebih lanjut

Keracunan Susu Disebabkan Bakteri dan Gejalanya

Gejala keracunan yang ditimbulkan oleh susu tidak disebabkan oleh komponen biokimia yang terkandung di dalamnya. Manusia dapat mengalami gejala keracunan karena susu tersebut telah terkontaminasi oleh bakteri. Susu dapat menjadi media pertumbuhan yang baik bagi bakteri, karena di dalamnya terdapat komponen biokimia yang juga diperlukan oleh bakteri untuk tumbuh dan berkembang.

Proses Pencemaran SUSU

Terjadinya kontaminasi bakteri dapat dimulai ketika susu diperah dari puting sapi. Lubang puting susu memiliki diameter kecil yang memungkinkan bakteri tumbuh di sekitarnya. Bakteri ini ikut terbawa dengan susu ketika diperah. Meskipun demikian, aplikasi teknologi dapat mengurangi tingkat pencemaran pada tahap ini dengan penggunaan mesin pemerah susu (milking machine), sehingga susu yang keluar dari puting tidak mengalami kontak dengan udara.

Baca lebih lanjut

Jenis Otot dan Kerja Otot

OTOT (MUSCULUS)

Macam otot

1. Otot polos Þ gerakan tak disadari (INVOLUNTER)
2. Otot lurik = serat lintang Þ gerakan disadari (VOLUNTER)
3. Otot jantung = MIOKARDIUM Þ involunter

MIOGLOBIN adalah pigmen otot yang berfungsi mengikat oksigen.

BAGIAN-BAGIAN OTOT

– TENDON Þ urat otot, bagian ujung otot yang mengecil.
– VENTRIKEL Þ empal otot, bagian tengah otot yang menggembung.
– ORIGO Þ ujung otot yang melekat pada tempat yang tidak bergerak.
– INSERSIO Þ ujung otot yang melekat pada tempat yang bergerak.
– NORMOTROFI Þ otot yang besarnya normal.
– ATROFI Þ otot yang mengecil, lisut.
– HIPERTROFI Þ otot yang membesar.
– DISKUS INTERKALARIS Þ bagian khas otot jantung yang merupakan batas.

KARAKTERISTIK OTOT Baca lebih lanjut